Yakobus 1 : 3
…sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan.
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu142[/kitab]; [kitab]Yohan19[/kitab]; [kitab]Zakha4-6[/kitab]
Tari Balet
sudah menjadi bagian dari hidupku sejak kecil. Aku selalu bermimpi menjadi seorang
ballerina, bahkan sekarang setelah dewasa, aku masih menari dan mengambil kelas
menari. Entah kenapa, bagiku, ada sebuah keindahan dan kemurnian dari tarian ballet yang kerap membuatku diingatkan akan Sang Pencipta.
Banyak kali
saat melakukan peregangan, aku suka merenung bahwa fleksibilitas itu sangat penting
dimiliki seorang penari yang baik. Sangat mustahil rasanya bisa menampilkan lompatan
yang rumit hanya dengan langkah-langkah sederhana saja, tanpa bersedia meregangkan otot lebih jauh.
Cara yang
sama juga berlaku bagi Tuhan. Kita seringnya berpikir ide-ide dan impian kita
sendiri adalah yang terbaik. Tetapi ketika kita berani meninggalkan zona nyaman
kita dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan, kita akan temukan rancangan Tuhan tetap yang terbaik.
Saat menyaksikan
tarian balet, beberapa orang mungkin sadar bahwa setiap gerakan anggun dihasilkan
dengan usaha yang sangat berat. Kadang-kadang saat aku melepas sepatuku, ujung jemariku pasti terasa sakit. Itu adalah harga mahal dari hasil pekerjaan yang baik.
Inilah yang
disampaikan dalam Yakobus 1 : 3, bahwa ujian iman akan menghasilkan ketekunan. Dalam
artian bahwa, apabila kehidupan Kristen tidak tertantang, maka mungkin kita hanya akan berhenti di putara tes pertama saja.
Tari balet
ibarat lompatan iman. Beberapa penari melatih dirinya sendiri. Tetapi penting
pula untuk berlatih secara bersama-sama dengan rekan atau tim untuk
menyeragamkan gaya tarian. Tanpa iman, tarian akan kehilangan kekuatannya. Iman
adalah landasan hubungan kita dengan Sang Pencipta. Namun sebagai manusia, kita sering lupa mengandalkan-Nya.
Tak peduli
masalah yang kita hadapi, apakah itu sesuatu yang tampak mustahil dipecahkan,
Tuhan tetap hadir di setiap langkah hidup kita, siap menopang kita saat kita kehilangan
keseimbangan. Mari melihat kehidupan kita seperti tarian iman yang indah, yang
bahkan lebih indah dari tarian balet. – Abigail Shaffer/cbn.com
Tarian yang
anggun dihasilkan dari kerja keras yang penuh rasa sakit begitu juga dengan
kehidupan yang berkemenangan dihasilkan dari ujian iman yang besar